Sabtu, 27 Juni 2020

Niat baik kita

Kadang, kita terlalu takut untuk menjalani sebuah niat baik.
Kadang, Kita takut kesabaran dan keikhlasan kita tidak seluas yang seharusnya. 
Tapi, bukankah Allah akan selalu memudahkan jalan terhadap niat-niat baik? bahkan kepada hal yang 'terlihat' tidak mudah di mata manusia dalam menjalani prosesnya. 
Lalu, mengapa kita masih terus ragu?

Kadang, kita butuh diyakinkan lagi. Berkali-kali. Agar kita tetap bisa bertahan dalam menjalani sebuah niat baik dengan segala konsekuensi yang ada.
Namun, tak jarang kita dipatahkan oleh ucapan orang lain hanya dengan 1 kalimat saja. 1 kalimat saja. 
Ku harap, kita tidak termasuk orang lain itu. Yang sempat mematahkan niat baik orang lain bahkan hanya dengan lisannya.
Karena kita tidak pernah tahu, seberapa besar seseorang berjuang untuk meyakinkan dirinya dan meluaskan sabarnya hingga dia tetap bertahan pada pilihannya.






Sabtu, 08 Februari 2020

Herpes Zoster

Kamu pernah atau bahkan sering mengalami masalah di kulit? Artinya kulit kita setipe. Saya termasuk orang dengan jenis kulit kering dan sensitif. Memiliki kulit sensitif harus sangat berhati-hati, baik dalam menjaga kebersihan maupun dalam pemilihan skincare.

Saat menulis ini, Saya sedang didiagnosa terkena Herpes Zoster atau cacar api di area punggung. Herpes Zoster adalah penyakit kulit yang ditandai dengan timbulnya bintil kulit berisi air pada salah satu sisi tubuh. Nah peyakit ini disebabkan karena kulit terinfeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air. Jangan ditanya virus ini asalnya dari mana ya, karena Saya sendiri belum menemukan penjelasan yang cukup spesifik dari mana virus ini berasal sehingga bisa menginfeksi kulit. 

Yang saya tahu ini adalah entah ke berapa kalinya Saya kena virus ini, lupa euy saking seringnya :"). Menurut pendapat seorang dokter, orang yang terkena sakit ini akan memiliki kemungkinan terinfeksi lagi di kemudian hari. Hal ini disebabkan karena virus tidak bisa hilang sepenuhnya tapi akan dorman  (tertidur tidak aktif) di jaringan syaraf penderita dan bisa aktif kembali ketika sistem imun tubuh penderita sedang turun.

Beruntunglah kalau kamu belum pernah merasakannya, karena ada fase dimana sakit kulit ini rasanya sangat menyiksa. Gatal, panas, mau digaruk tapi takut nyebar. Kadang Saya tidak tahan untuk menggaruk. Efeknya, tentu bintil-bintil akan semakin MENYEBAR karena penyebarannya melalui cairan yang keluar dari si bintil. Jangankan digaruk, dokter malah menyarankan untuk jangan sekali-sekali dipegang kecuali ketika sedang dilakukan pemberian salep. Intinya, bintil-bintil yang keluar harus dijaga agar jangan sampai pecah supaya tidak menyebar ke area di sekitarnya. Ini yang paling sulit.

Kebayang kan bagaimana rasanya menahan keinginan untuk tidak memegang bagian tubuh kita yang terasa sangat gatal? Ditambah beban rasa tidak percaya diri ketika bintil-bintil itu tumbuh di bagian yang bisa dilihat orang, misalnya di muka. Belum lagi rasa takut menularkan virus ini ke orang lain karena menjadi perantara penyebaran virus ini adalah hal yang tidak saya inginkan. 

Apa obat untuk penyakit ini? Jika kamu mengalami sakit kulit semacam ini, Saya sarankan untuk menemui dokter. Jangan self diagnosis ya, karena bisa jadi ciri-cirinya sama tapi penyebabnya berbeda. Penyebab yang berbeda ini akan mempengaruhi treatment yang perlu dilakukan. Untuk pasien yang didiagnosa penyakit ini, dokter biasanya memberikan obat yang mengandung asiklovir, baik dalam bentuk salep maupun tablet.

Penyakit herpes zoster tidak bisa dianggap sepele, karena virus ini menyerang bagian tubuh yang mengandung syaraf. Jika dibiarkan, bisa semakin parah karena mudah sekali menyebar. Hindari juga mengoleskan sesuatu yang aneh-aneh ke area yang terinfeksi, karena ada beberapa kejadian infeksi herpes zoster parah disebabkan karena pemberian sesuatu yang diyakini masyarakat misalnya menggosokkan nangka muda pada bagian yang terinfeksi. Benda-benda yang tidak steril justru akan memperparah infeksi itu sendiri. So, kalau kamu mengalami gejala tumbuh bintil-bintil berair di satu tempat, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan yang tepat akan mempermudah proses penyembuhan dan mencegah perluasan area infeksi.

Sedikit tips dari dokter yang saya temui untuk orang-orang dengan kulit sensitif nih. hindari penggunaan sabun dengan logo tanda plus di kemasannya. Biasanya sabun bertanda plus ini mengandung zat antibakteri. Zat ini yang justru dapat mengiritasi kulit karena kandungan zat kimianya yang tinggi sehingga memperparah sakit kulit yang sedang diderita. Sebaiknya gunakan sabun yang menghasilkan sedikit buih atau bisa menggunakan sabun bayi karena sabun bayi memiliki resiko alergi dan iritasi yang lebih rendah.

Demikian pengalaman Saya, semoga bermanfaat. Selalu jaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga. Semoga yang sedang sakit segera disembuhkan dan diberikan kesabaran dalam proses penyembuhan. Semangat yaa :)

Sabtu, 28 September 2019

Ayo Kita Membaca :)

Hobiku adalah membaca (dulu). Sepertinya kalau sekarang aku ditanya, "Apa hobimu?" lalu aku jawab dengan "membaca", rasanya aku malu. Beberapa tahun belakangan ini aku sudah mulai 'meninggalkan' hobi membacaku. Tapi aku masih suka membeli buku. Hanya bedanya begini, dulu misal aku punya 12 buku, 12 buku itu sudah khatam ku baca. Eh sekarang dari 12 buku yang kupunya, hanya satu yang sudah selesai kubaca, itupun jenis bukunya adalah novel. Sayang sekali sebenarnya. Tapi aku masih belum bisa sepenuhnya menahan keinginan membeli buku, "bisa baca kapan-kapan", kataku. Namun keinginan membaca rasanya sudah berkurang. Aku ingin hobiku kembali :D

Aku menulis ini sebenarnya untuk mengingatkan diri sendiri agar hobi membacaku diperbaiki lagi. Dulu aku kuat membaca, walaupun novel sih, bukan bacaan yang berat-berat. Tapi dari kebiasaanku membaca novel itu aku jadi sedikit-sedikit belajar tata bahasa yang enak dibaca, cara penulis menggambarkan latar maupun tokoh, dan banyak lagi.

Sebenarnya disadari atau tidak, kebiasaan membaca itu bisa menginspirasi seseorang untuk menuliskan sesuatu, Kadang-kadang inspirasi menulis datangnya dari apa yang kita baca. Aku pernah mendengar dari seorang penulis terkenal pada suatu acara bedah bukunya, "Pembaca yang baik belum tentu menjadi penulis yang baik". Aku setuju. Walaupun kita hobi membaca, kita belum tentu bisa menjadi penulis yang baik, apalagi kalau kita gak pernah membaca ya kan. "Penulis yang baik sudah pasti pembaca yang baik". Aku sangat setuju. Penulis-penulis terkenal itu, sudah pasti mereka pernah membaca hingga menginpirasi mereka untuk menuliskan sesuatu dengan belajar dari apa yang mereka baca.

Kuharap hobiku terlahir kembali :")
Sudah kubilang kan, aku hanya ingin mengingatkan diriku sendiri.

Rabu, 20 Maret 2019

Mendoakan Kebaikan untuk Orang Lain

Seorang manusia, untuk mencapai apa yang diimpikannya pastilah dia harus berupaya. Upaya itu ada 2 bentuk menurutku, yaitu dalam bentuk usaha dan doa. Sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan, ku yakin semua yang ada di dunia ini kepunyaan-Nya, untuk itu dalam berupaya juga perlu minta ke yang punya segalanya.

Pernah gak sih kita kepikiran, "hari ini aku mau doain kebaikan untuk dia." Ya dianya siapapun, random, entah itu orang tua (orang tua mungkin udah pasti ya), temen deket, atau bahkan orang yang baru kita kenal, atau bahkan lebih luas lagi orang yang gak kita kenal sama sekali.

Sebelum itu, kita perlu evaluasi. Pasti ada diantara kita yang ketika ada teman bilang, "minta doanya ya." Lalu kita sahutin dengan kata "IYA" tapi belum tentu kita benar-benar ingat akan mendoakan teman tersebut seusai Shalat kita. Aku pun terkadang begitu. hehehe.

Tapi, waktu itu, tepatnya kapan udah lama,  Aku pernah baca sebuah postingan dari akun dakwah yang isinya kurang lebih, "ketika kita mendoakan kebaikan bagi saudara kita tanpa sepengetahuannya, kita akan didoakan kebaikan juga oleh para malaikat." Sejak itu Aku jadi menyempatkan diri untuk mendoakan kebaikan-kebaikan bagi orang lain, supaya malaikat juga ikut mendoakanku, hehehe :)

Tapi jujur lewat tulisan ini Ku akui, ketika Aku mendoakan saudaraku untuk dipermudah urusannya, beberapa waktu kemudian Aku merasakan bahwa urusanku menjadi dipermudah juga entah dalam bentuk bantuan dari orang lain, rejeki yang dateng gak di duga-duga, pokoknya selalu ada pertolongan saat Aku lagi susah-susahnya. Doa itu seperti berbalik lagi kepadaku. Aku jadi sangat percaya bahwa sekecil apapun kebaikan kita kepada seseorang, pada akhirnya kebaikan itu akan berbalik lagi ke kita dengan cara yang mengagumkan. 

So, sempatkan diri untuk mendoakan kebaikan bagi saudara-saudara kita. dan ketika ada yang bilang "minta doanya ya", jangan lupa untuk doain dia :)

Selasa, 10 September 2013

Transformasi Karena Cinta

         Cinta. sering atau bahkan hampir pasti, membuat kita ingin menjadi seseorang yang bisa dicintainya. Dia yang di mata kita begitu sempurna. Pertanyaan muncul di benak kita tentang bagaimana agar dia bisa melihat keberadaan kita, bagaimana agar dia bisa memiliki rasa yang sama, serta bagaimana menjadi seseorang yang dicintainya. Tanpa disadari, diam-diam sang pecinta memperhatikan, kemudian sedikit demi sedikit memahami yang dicinta oleh yang tercinta. Lalu, berusaha untuk menjadi apa yang dia inginkan, berusaha untuk menjadi orang sempurna di matanya, berusaha agar yang dicinta melihat keberadaannya, meski yang tercinta terkadang tak sadar ada orang yang begitu memperhatikannya.
          Berubah karena cintanya kepada seseorang, tak sedikit orang melakukannya. Jika itu berubah ke arah yang lebih baik, memang tak sepenuhnya salah. Namun, jika dia yang dicinta ternyata tak peduli, tak melihat sama sekali keberadaan sang pecinta, dan malah lebih memilih orang lain yang di mata sang pecinta tak pantas untuk dia yang dicinta, apakah dapat menjamin sang pecinta tetap konsisten dengan perubahannya? bisa jadi ya, atau tidak. Yang lebih parah adalah ketika sang pecinta menunjukkan perubahan baiknya itu hanya jika yang dicintainya melihatnya. Bukankah itu sama saja dengan kepura-puraan? Mungkin yang dicintai suka dengan perubahan ini, mungkin. Namun justru inilah yang menjadi masalah besar kita sebagai sang pecinta. Jika yang dicinta tak melihat, sang pecinta tak menunjukkan perubahan-perubahannya. Kenapa? karena niatnya hanyalah untuk terlihat baik di mata yang dicinta.
          Boleh saja awalnya kita berubah menjadi orang yang lebih baik karena itu, namun perlu disadari bahwa kita hidup bukan untuk itu. Hidup kita bukanlah tentang dia atau mereka, tapi tentang kita. Tentang bagaimana kita bisa menjalankan amanah hidup ini dengan baik, bukan bagaimana menjadi baik di mata dia atau mereka. Perubahan karena ingin 'terlihat' baik, sebenarnya hanya menyiksa saja. Seperti apa yang pernah saya dengar dari seorang penulis novel terkenal, berpura-pura terlihat baik di matanya, lalu dia suka justru itu suatu masalah bagi kita, namun tampil adanya dan dia tak suka, itu masalah dia.
          Hal yang perlu dilakukan adalah meluruskan niat. Luruskan niat bahwa kita ingin menjadi lebih baik karena diri kita sendiri. Selain itu, kita boleh atau bahkan seharusnya menggunakan sebuah cinta untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Cinta kepada Sang Pemilik cinta di dunia ini, ya.. Tuhan kita. Cinta yang sebenarnya. Cinta kepada Tuhan itu, jauh lebih indah dari cinta-cinta yang lain, karena Dialah pemilik cinta yang sebenarnya. Kecintaan kepada Tuhan, sudah pasti akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Kenapa? Karena kita juga ingin dicintai Tuhan. Kita melakukan hal-hal yang dicintai-Nya yang sudah pasti itu adalah baik. Tuhan melihat kita dimana-mana, maka kita akan selalu menjaga sikap dan konsisten dengan kebaikan. Luruskan niat untuk berubah menjadi lebih baik karena diri kita dan karena cinta kita kepada Sang pemilik cinta :).

Kamis, 29 Agustus 2013

Positive Thinking yuuk :D

       Entah ini dirasakan banyak orang atau tidak, mendapat kepercayaan dari diri sendiri terkadang jauh lebih sulit dibandingkan mendapatkan kepercayaan orang lain. Ketika kita sudah mendapat kepercayaan dari orang-orang terdekat yang tau sedikit banyak tentang kita, malah kita sendiri tak yakin. Alasannya susah lah, tak semudah itu, aku harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan itu, dan berbagai alasan yang intinya 'saya tidak yakin bahwa saya bisa melakukan itu'. Yah, virus minder memang kadang bahkan sering dihadapi oleh generasi muda.
       Dalam sebuah seminar motivasi, pernah ada seseorang yang bertanya, "bagaimana cara menghilangkan minder?", Sang motivator hanya menjawab, "Ya gampang. Hilangkanlah rasa minder itu. Jangan minder". Benar juga jawabannya, gampang saja. Tapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. pikiran-pikiran negatif itu terus saja terbayang, bahkan bayangan itu lebih besar daripada pikiran positif. hmm, padahal kita perlu tau bagaimana sih pengaruh kekuatan pikiran itu? Ada pepatah mengatakan kekuatan terbesar manusia itu ada dalam pikiran. Tentu, kalimat itu bukan sekedar rangkaian kata belaka kan.
        Nah, ada suatu ungkapan terkenal dari Sandy MacGregor, "12% pikiran kita mewakili pikiran sadar dan 88% adalah pikiran bawah sadar". Ternyata lebih dominan pikiran bawah sadar bukan? rasa takut akan kegagalan dan ketidakpercayaan diri juga termasuk pikiran bawah sadar. Nah pikiran bawah sadar ini yang biasa kita sebut sebagai 'sugeti'. Tapi ternyata pikiran bawah sadar ini, pengaruhnya sangat besar dalam menentukan apakah kita akan menjadi orang yang berhasil atau gagal.
       Sedikit bercerita, ketika aku SMA, ada mata pelajaran seni rupa. aku kurang berbakat dan berminat dalam menggambar. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang kakak kelas kemudian dia menceritakan bahwa pelajaran seni rupa di SMA ini 'sangat sulit', kita harus menggambar menggunakan trackpen yang diberi tinta. "Kakak sampai 8 kali gagal membuat itu, karena tintanya sering tumpah. Baru yang ke 9 kakak berhasil", ceritanya. Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di benakku, membuatku semakin tidak suka dengan pelajaran itu. Hanya beberapa kata tapi pengaruhnya begitu besar terhadap pikiran dan tindakanku. Yah, mungkin karena aku tak bisa memfilter kata-kata 'susah' dan 'gagal' itu hingga akhirnya kata itu berhasil masuk ke pikiran bawah sadarku. Sejak itu, aku sangat malas dengan pelajaran seni rupa. Baru beberapa kali gagal, sudah menyerah. Jujur saat itu aku mengambil alternatif dengan membeli tugas, hehe. yah, memang ini suatu bentuk korupsi kecil-kecilan mungkin, atau kebohongan besar terhadap guru? enatahlah, tapi sekarang aku sangat menyesal dengan itu, apalagi ketika hampir lulus SMA, aku mencobanya lagi dan ternyata bisa. Hilangkan pikiran negatif, lalu berpikir positif, menjadi poin yang sangat penting. Selanjutnya tinggal berusaha dan pantang menyerah.
        Itu sedikit ceritaku. Percayalah bahwa kita telah diberikan banyak kelebihan oleh Sang Maha Pencipta, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Karena itu, kita harus percaya pada diri kita sendiri bahwa kita bisa. Hilangkan pikiran negatif, mulai berpikir positif. Ingat, ada pepatah mengatakan musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Hayo loh. Semangat berpikir positif

Sabtu, 10 Agustus 2013

PRAMUKA <3
      Saat ku tulis ini, aku sedang sangat merindukan Pramuka, apalagi sebentar lagi adalah hari ulang tahun Pramuka sedunia, tanggal 14 Agustus. 1 tahun aku vacum dari Pramuka, rasanya ada yang kurang. Tak bisa menyalurkan hobi, tak sering berkutat dengan sandi-sandi. Mau bagaimana lagi. Ada satu hal yang mengharuskanku meninggalkan Pramuka. Untuk kebaikanku, mungkin saja. Sebenarnya aku tak yakin. Sempat terpikir olehku untuk diam-diam mengikuti Pramuka di kampus. Tapi aku, tak punya keberanian untuk itu. Sudahlah.
       Cintaku pada Pramuka, tumbuh sejak aku masih di sekolah dasar kelas 6. Saat itu, pertama kalinya di sekolahku ada kegiatan ekstrakurikuller. Ekskul itu wajib diikuti setiap siswa. Dari beberapa ekskul, aku memilih Pramuka. Aku suka dengan kegiatan-kegiatannya. Apalagi, tak lama setelah aku mengikuti ini, sekolahku mengadakan kemah. Bukan hanya untuk sekolahku. Tapi kemah ini juga untuk 4 sekolah lainnya. Aku akan punya pengalaman baru dan punya teman-teman baru. Senangnya.
       Waktu perkemahan pun tiba. Aku ditunjuk untuk menjadi ketua regu putri dari sekolahku. Aku sempat ragu, tapi aku setuju. Saat itu, yang paling ku ingat adalah ketika acara api unggun, semua ketua regu yang berjumlah 10 orang dipanggil oleh panitia. Mereka memberikan obor kepada masing-masing ketua regu. Kami berbaris, mendengarkan arahan dari panitia.
"Disini, kalian ditunjuk untuk membuka acara api unggun karena kalian adalah pemimpin regu. Saat pembukaan acara api unggun, kalian akan mengelilingi tumpukan kayu itu, kemudian kalian berhenti dengan posisi melingkari api unggun. Nanti kita adakan simulasi. Sekarang berhitung dulu."
       Kami berhitung, aku mendapat nomor enam. Ternyata, nomor yang disebutkan itu untuk membacakan dasadarma Pramuka. Aku mendapatkan nomor enam, artinya nanti aku harus menyebutkan "Rajin, trampil, dan gembira". Setelah simulasi, kami bersiap memulai acara api unggun. Kami, pemimpin regu berbaris 2 banjar. Setelah ada aba-aba dari panitia, kami berputar mengelilingi kayu api unggun dengan membawa obor yang belum dinyalakan, kemudian berhenti dengan posisi 10 pemimpin regu berdiri menyebar mengelilingi api unggun. Pembina upacara menyalakan obor pada pemimpin regu yang mendapat nomor 1. Setelah obor di tangannya menyala, dia membacakan dasadarma nomor 1 sambil mengangkat obornya tinggi-tinggi, kemudian dia menuju pemimpin regu nomor 2 dan mendekatkan obornya ke obor pemimpin regu 2 hingga menyala. Setelah itu, pemimpin regu 2 membacakan dasadarma nomor 2, begitu seterusnya. Setelah pembacaan dasadarma yang ke sepuluh, kami pemimpin regu mengangkat obor tinggi-tinggi sambil berkata "Satyaku kudharmakan, dharmaku ku baktikan". Setelah itu, kami bersama-sama melangkah mendekati tumpukan kayu yang ada di hadapan kami, kemudian meletakkan obor yang kami pegang di atasnya. Api unggun pun tercipta, menambah suasana kehangatan diantara kita.
       Itulah pertama kalinya aku jatuh cinta dengan Pramuka, itu pengalaman pertamaku. Saat aku duduk di bangku SMP, aku kembali mengikuti Pramuka dan disini, lebih banyak pengalaman dan pelajaran yang aku dapatkan. Banyak sekali. Bagaimana bisa melupakan ini dengan mudah. Aku suka kemah, aku suka sandi-sandi, aku suka hiking, semua tentang Pramuka, aku sangat menyukainya.