Selasa, 10 September 2013

Transformasi Karena Cinta

         Cinta. sering atau bahkan hampir pasti, membuat kita ingin menjadi seseorang yang bisa dicintainya. Dia yang di mata kita begitu sempurna. Pertanyaan muncul di benak kita tentang bagaimana agar dia bisa melihat keberadaan kita, bagaimana agar dia bisa memiliki rasa yang sama, serta bagaimana menjadi seseorang yang dicintainya. Tanpa disadari, diam-diam sang pecinta memperhatikan, kemudian sedikit demi sedikit memahami yang dicinta oleh yang tercinta. Lalu, berusaha untuk menjadi apa yang dia inginkan, berusaha untuk menjadi orang sempurna di matanya, berusaha agar yang dicinta melihat keberadaannya, meski yang tercinta terkadang tak sadar ada orang yang begitu memperhatikannya.
          Berubah karena cintanya kepada seseorang, tak sedikit orang melakukannya. Jika itu berubah ke arah yang lebih baik, memang tak sepenuhnya salah. Namun, jika dia yang dicinta ternyata tak peduli, tak melihat sama sekali keberadaan sang pecinta, dan malah lebih memilih orang lain yang di mata sang pecinta tak pantas untuk dia yang dicinta, apakah dapat menjamin sang pecinta tetap konsisten dengan perubahannya? bisa jadi ya, atau tidak. Yang lebih parah adalah ketika sang pecinta menunjukkan perubahan baiknya itu hanya jika yang dicintainya melihatnya. Bukankah itu sama saja dengan kepura-puraan? Mungkin yang dicintai suka dengan perubahan ini, mungkin. Namun justru inilah yang menjadi masalah besar kita sebagai sang pecinta. Jika yang dicinta tak melihat, sang pecinta tak menunjukkan perubahan-perubahannya. Kenapa? karena niatnya hanyalah untuk terlihat baik di mata yang dicinta.
          Boleh saja awalnya kita berubah menjadi orang yang lebih baik karena itu, namun perlu disadari bahwa kita hidup bukan untuk itu. Hidup kita bukanlah tentang dia atau mereka, tapi tentang kita. Tentang bagaimana kita bisa menjalankan amanah hidup ini dengan baik, bukan bagaimana menjadi baik di mata dia atau mereka. Perubahan karena ingin 'terlihat' baik, sebenarnya hanya menyiksa saja. Seperti apa yang pernah saya dengar dari seorang penulis novel terkenal, berpura-pura terlihat baik di matanya, lalu dia suka justru itu suatu masalah bagi kita, namun tampil adanya dan dia tak suka, itu masalah dia.
          Hal yang perlu dilakukan adalah meluruskan niat. Luruskan niat bahwa kita ingin menjadi lebih baik karena diri kita sendiri. Selain itu, kita boleh atau bahkan seharusnya menggunakan sebuah cinta untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Cinta kepada Sang Pemilik cinta di dunia ini, ya.. Tuhan kita. Cinta yang sebenarnya. Cinta kepada Tuhan itu, jauh lebih indah dari cinta-cinta yang lain, karena Dialah pemilik cinta yang sebenarnya. Kecintaan kepada Tuhan, sudah pasti akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Kenapa? Karena kita juga ingin dicintai Tuhan. Kita melakukan hal-hal yang dicintai-Nya yang sudah pasti itu adalah baik. Tuhan melihat kita dimana-mana, maka kita akan selalu menjaga sikap dan konsisten dengan kebaikan. Luruskan niat untuk berubah menjadi lebih baik karena diri kita dan karena cinta kita kepada Sang pemilik cinta :).

Kamis, 29 Agustus 2013

Positive Thinking yuuk :D

       Entah ini dirasakan banyak orang atau tidak, mendapat kepercayaan dari diri sendiri terkadang jauh lebih sulit dibandingkan mendapatkan kepercayaan orang lain. Ketika kita sudah mendapat kepercayaan dari orang-orang terdekat yang tau sedikit banyak tentang kita, malah kita sendiri tak yakin. Alasannya susah lah, tak semudah itu, aku harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan itu, dan berbagai alasan yang intinya 'saya tidak yakin bahwa saya bisa melakukan itu'. Yah, virus minder memang kadang bahkan sering dihadapi oleh generasi muda.
       Dalam sebuah seminar motivasi, pernah ada seseorang yang bertanya, "bagaimana cara menghilangkan minder?", Sang motivator hanya menjawab, "Ya gampang. Hilangkanlah rasa minder itu. Jangan minder". Benar juga jawabannya, gampang saja. Tapi ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. pikiran-pikiran negatif itu terus saja terbayang, bahkan bayangan itu lebih besar daripada pikiran positif. hmm, padahal kita perlu tau bagaimana sih pengaruh kekuatan pikiran itu? Ada pepatah mengatakan kekuatan terbesar manusia itu ada dalam pikiran. Tentu, kalimat itu bukan sekedar rangkaian kata belaka kan.
        Nah, ada suatu ungkapan terkenal dari Sandy MacGregor, "12% pikiran kita mewakili pikiran sadar dan 88% adalah pikiran bawah sadar". Ternyata lebih dominan pikiran bawah sadar bukan? rasa takut akan kegagalan dan ketidakpercayaan diri juga termasuk pikiran bawah sadar. Nah pikiran bawah sadar ini yang biasa kita sebut sebagai 'sugeti'. Tapi ternyata pikiran bawah sadar ini, pengaruhnya sangat besar dalam menentukan apakah kita akan menjadi orang yang berhasil atau gagal.
       Sedikit bercerita, ketika aku SMA, ada mata pelajaran seni rupa. aku kurang berbakat dan berminat dalam menggambar. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang kakak kelas kemudian dia menceritakan bahwa pelajaran seni rupa di SMA ini 'sangat sulit', kita harus menggambar menggunakan trackpen yang diberi tinta. "Kakak sampai 8 kali gagal membuat itu, karena tintanya sering tumpah. Baru yang ke 9 kakak berhasil", ceritanya. Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di benakku, membuatku semakin tidak suka dengan pelajaran itu. Hanya beberapa kata tapi pengaruhnya begitu besar terhadap pikiran dan tindakanku. Yah, mungkin karena aku tak bisa memfilter kata-kata 'susah' dan 'gagal' itu hingga akhirnya kata itu berhasil masuk ke pikiran bawah sadarku. Sejak itu, aku sangat malas dengan pelajaran seni rupa. Baru beberapa kali gagal, sudah menyerah. Jujur saat itu aku mengambil alternatif dengan membeli tugas, hehe. yah, memang ini suatu bentuk korupsi kecil-kecilan mungkin, atau kebohongan besar terhadap guru? enatahlah, tapi sekarang aku sangat menyesal dengan itu, apalagi ketika hampir lulus SMA, aku mencobanya lagi dan ternyata bisa. Hilangkan pikiran negatif, lalu berpikir positif, menjadi poin yang sangat penting. Selanjutnya tinggal berusaha dan pantang menyerah.
        Itu sedikit ceritaku. Percayalah bahwa kita telah diberikan banyak kelebihan oleh Sang Maha Pencipta, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Karena itu, kita harus percaya pada diri kita sendiri bahwa kita bisa. Hilangkan pikiran negatif, mulai berpikir positif. Ingat, ada pepatah mengatakan musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Hayo loh. Semangat berpikir positif

Sabtu, 10 Agustus 2013

PRAMUKA <3
      Saat ku tulis ini, aku sedang sangat merindukan Pramuka, apalagi sebentar lagi adalah hari ulang tahun Pramuka sedunia, tanggal 14 Agustus. 1 tahun aku vacum dari Pramuka, rasanya ada yang kurang. Tak bisa menyalurkan hobi, tak sering berkutat dengan sandi-sandi. Mau bagaimana lagi. Ada satu hal yang mengharuskanku meninggalkan Pramuka. Untuk kebaikanku, mungkin saja. Sebenarnya aku tak yakin. Sempat terpikir olehku untuk diam-diam mengikuti Pramuka di kampus. Tapi aku, tak punya keberanian untuk itu. Sudahlah.
       Cintaku pada Pramuka, tumbuh sejak aku masih di sekolah dasar kelas 6. Saat itu, pertama kalinya di sekolahku ada kegiatan ekstrakurikuller. Ekskul itu wajib diikuti setiap siswa. Dari beberapa ekskul, aku memilih Pramuka. Aku suka dengan kegiatan-kegiatannya. Apalagi, tak lama setelah aku mengikuti ini, sekolahku mengadakan kemah. Bukan hanya untuk sekolahku. Tapi kemah ini juga untuk 4 sekolah lainnya. Aku akan punya pengalaman baru dan punya teman-teman baru. Senangnya.
       Waktu perkemahan pun tiba. Aku ditunjuk untuk menjadi ketua regu putri dari sekolahku. Aku sempat ragu, tapi aku setuju. Saat itu, yang paling ku ingat adalah ketika acara api unggun, semua ketua regu yang berjumlah 10 orang dipanggil oleh panitia. Mereka memberikan obor kepada masing-masing ketua regu. Kami berbaris, mendengarkan arahan dari panitia.
"Disini, kalian ditunjuk untuk membuka acara api unggun karena kalian adalah pemimpin regu. Saat pembukaan acara api unggun, kalian akan mengelilingi tumpukan kayu itu, kemudian kalian berhenti dengan posisi melingkari api unggun. Nanti kita adakan simulasi. Sekarang berhitung dulu."
       Kami berhitung, aku mendapat nomor enam. Ternyata, nomor yang disebutkan itu untuk membacakan dasadarma Pramuka. Aku mendapatkan nomor enam, artinya nanti aku harus menyebutkan "Rajin, trampil, dan gembira". Setelah simulasi, kami bersiap memulai acara api unggun. Kami, pemimpin regu berbaris 2 banjar. Setelah ada aba-aba dari panitia, kami berputar mengelilingi kayu api unggun dengan membawa obor yang belum dinyalakan, kemudian berhenti dengan posisi 10 pemimpin regu berdiri menyebar mengelilingi api unggun. Pembina upacara menyalakan obor pada pemimpin regu yang mendapat nomor 1. Setelah obor di tangannya menyala, dia membacakan dasadarma nomor 1 sambil mengangkat obornya tinggi-tinggi, kemudian dia menuju pemimpin regu nomor 2 dan mendekatkan obornya ke obor pemimpin regu 2 hingga menyala. Setelah itu, pemimpin regu 2 membacakan dasadarma nomor 2, begitu seterusnya. Setelah pembacaan dasadarma yang ke sepuluh, kami pemimpin regu mengangkat obor tinggi-tinggi sambil berkata "Satyaku kudharmakan, dharmaku ku baktikan". Setelah itu, kami bersama-sama melangkah mendekati tumpukan kayu yang ada di hadapan kami, kemudian meletakkan obor yang kami pegang di atasnya. Api unggun pun tercipta, menambah suasana kehangatan diantara kita.
       Itulah pertama kalinya aku jatuh cinta dengan Pramuka, itu pengalaman pertamaku. Saat aku duduk di bangku SMP, aku kembali mengikuti Pramuka dan disini, lebih banyak pengalaman dan pelajaran yang aku dapatkan. Banyak sekali. Bagaimana bisa melupakan ini dengan mudah. Aku suka kemah, aku suka sandi-sandi, aku suka hiking, semua tentang Pramuka, aku sangat menyukainya.

Minggu, 04 Agustus 2013

Resensi buku :D


Ketika Bumi Bergetar
Judul Buku       : Gempa Bumi
Penulis             : Beni S. Ambarjaya
Editor              : Yuldi
Penerbit           : Putra Setia
Tahun Terbit    : 2008
Tebal Buku      : vi+106 halaman
Bumi sebagai tempat kita hidup ternyata mengalami pergolakan dan pergeseran setiap saat. Adanya gempa bumi dan gunung meletus menjadi bukti bahwa terjadi getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Indonesia sebagai negara kepulauan, diapit oleh dua benua dan dua samudera, dan meropakan zona pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan lempeng Pasific. Indonesia dianggap sebagai zona yang paling rawan terjadi gempa bumi. Sebagai bangsa Indonesia, hendaknya kita mengetahui mengapa terjadi gempa bumi dan bagaimana mengantisipasinya agar dapat mengurangi risiko yang lebih besar.
Isi buku ini menunjukkan pentingnya mempelajari gempa bumi. Gempa bumi memang hampir tidak pernah membunuh manusia secara langsung. Adanya korban jiwa maupun kerugian materi biasanya merupakan hasil dari bangunan-bangunan yang runtuh. Bagi negara maju yang sering dilanda gempa bumi seperti Jepang, saat ini mereka mempunyai berbagai cara untuk mengantisipasi gempa bumi dengan menggunakan teknologinya. Para insinyur dan perencana wilayah kota telah mengembangkan proyek pembangunan perumahan, gedung-gedung, serta bangunan lainnya yang tahan akan gempa. Selain itu, latihan evakuasi, terutama evakuasi diri adalah pelajaran rutin di semua instansi, termasuk instansi pendidikan. Langkah ini terbukti efektif mengurangi jumlah korban. Kita bisa melihat parahnya kerusakan di Jepang setelah terjadi gempa bumi, tetapi jumlah korban jiwa tak separah kerusakannya. Berbeda dengan Indonesia, gelombang tsunami yang terjadi di Samudera Hindia yang diakibatkan gempa bumi pada tahun 2004 telah merenggut lebih dari 150.000 nyawa warga Indonesia dan membuat jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal. Jadi, kita bisa belajar, mencontoh, dan meniru cara-cara yang dipakai Jepang, atau setidaknya kita memperkaya wawasan dalam mengenal gempa bumi, karena bencana gempa bumi bisa saja datang. Poin inilah yang menjadi bidikan utama buku ini.
Kelebihan ketika membaca buku ini adalah bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Penulisnya ketika memaparkan suatu hal, tidak berhenti pada deskripsi, melainkan mampu menunjukkan contoh-contoh kejadian yang berkaitan dengan itu, misalnya gelombang tsunami. Tsunami merupakan gelombang laut besar yang disebabkan oleh gempa bumi di bawah permukaan laut. Contoh Tsunami yang terbesar terjadi di Samudera Hindia pada tahun 2004. Penulis juga menyertakan gambar-gambar berkaitan dengan itu, sehingga buku ini menjadi menarik untuk dibaca. Buku ini juga dilengkapi dengan bagaimana tindakan kita saat terjadi gempa bumi, serta data dan fakta gempa bumi yang terjadi dari tahun 1556-2006.
Kekurangan buku ini adalah terdapat beberapa kalimat dan bahkan paragraf yang diulang di bab yang berbeda, salah satunya adalah pada bab gempa vulkanik dan bab letusan gunung api. Paragraf yang sama yaitu, gempa vulkanik merupakan tanda-tanda dari aktivitas gunung berapi. Dari getaran inilah para pemantau gunung api dapat mempelajari aktivitas gunung berapi. Oleh sebab itu, di gunung api aktif, selalu ditempatkan pos yang memantau aktivitasnya. Di tempat itu dipasang alat yang dapat memonitor aktivitas gunung api yang salah satunya dengan menghitung getaran-getaran yang ditimbulkannya. Sebenarnya paragraf yang sudah ditulis di bab sebelumnya tidak perlu diulang di bab lain, karena bisa membuat pembaca merasa bosan.
Kehadiran buku ini layak diapresiasi, apalagi untuk Indonesia, negara yang rawan gempa bumi. Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan mengenai gempa bumi dan bagaimana tindakan untuk menghadapinya.
                                                                           

Kamis, 01 Agustus 2013

Parangtritis Beach

Mau pos tentang parangtritis dalam bahasa Jerman. Ini diambil dari berbagai sumber dan aku ubah jadi bahasa jerman. Cerita ini digunakan waktu aku ujian praktek bahasa jerman di SMA, sebagai pengingat :D
Parangtritis
            Parangtritis Beach ist einen Strand an der Küste des indischen Ozeans. Parangtritis ist der Beliebteste Strand in Yogyakarta. Es befindet sich 27 km von der Stadt Yogyakarta. Wir zahlen lediglich Rp. 3500 für den Besuch. Am Nachmittag vor Sonnenuntergang ist die beste Zeit Parangtritis zu besuchen. Wir konnen den Sonnenuntergang sehen. Parangtritis hat eine schöne Landschaft. Da sind die Sand Montains rund um den Strand. Wenn wir einen Hügel zu besteigen wollen, können wir alle im Bereich parangtritis sehen. Ausser, dass es ein zigartig ist Religion in parangtritis. Die Menschen glauben eine Legende der Nyi roro kidul. Sie glauben dass mit grünen T-shirt ärger machen kann. Grünen ist die Lieblingsfarbe von nyi roro kidul. Parangtritis hat grosse Wellen und der Strand hat weissen sand. Es gibt chalk hill im norden der Strand. Die Besucher konnen rund um den Strand zu Fuss gehen. Wir sind auch auf Delman rund um den Strand und wir zahlen Rp. 20000 – 80000 einen Delman mieten. Delman wird von den Menschen, die dort lebten vermietet. Parangtritis ist auch ein Ort heilig und viele Menschen kommen zu meditation. Deshalb ist Parangtritis ein Ort um labuhan zeremonie feiern. Diese Zeremonie wird zu geben, danke zum Gott abgehalten.


Minggu, 28 Juli 2013

HARAPAN

11 November 2012

Hari ini, aku mengikuti seminar pesta sains nasional di IPB. Aku ikut ini karena temanya tentang sains. Aku sangat tertarik dengan dunia sains. Selain itu, bintang tamunya adalah orang-orang hebat, salah satunya adalah Andi Arsyil Rahman Putra. Itu loh, pemeran Furqon dalam film ketika cinta bertasbih. Hari ini, aku kali kedua bertemu beliau.
Materi yang beliau bicarakan masih tetap sama seperti waktu aku menghadiri seminarnya yang pertama. Intinya adalah tentang harapan. Seperti judul buku yang dibuatnya.
Bang Arsyil bercerita bahwa dulu keluarganya sangat berkecukupan, namun suatu hari ada suatu kejadian yang menjadikan keluarganya tak mempunyai harta benda lagi. yah, hidup memang berputar. Tak selamanya kita berada di atas. Karena itu, Bang Arsyil menempuh pendidikan sambil bekerja. Yang aku heran, bingung, dan masih membuatku hampir tak percaya sampai sekarang adalah Bang Arsyil kuliah di 3 Universitas dengan 3 jurusan yang berbeda. Aku bingung, bagaimana caranya beliau membagi waktu? aku yang hanya kuliah di 1 universitas saja kadang-kadang sulit membagi waktu. Itu salah satunya yang membuatku kagum. Program studi yang beliau ambil pun bidangnya berbeda-beda, geofisika, ekonomi, dan informatika. Subhanallah. Ditambah lagi, bang Arsyil kuliah sambil bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta dengan gaji yang fantastis untuk ukuran seorang mahasiswa. Sekitar 12 juta. Wow. Beliau juga mendapatkan beasiswa supersemar. Oh iya, waktu lulus SMA, Bang Arsyil mendapat nilai sempurna, oleh karena itu dia bebas memilih universitas. 
Dari peserta seminar, ada yang bertanya, "Bagaimana bisa kakak membagi waktu dengan banyaknya kegiatan?" , beliau hanya menjawab "kalau kita mau berusaha, kita pasti bisa. Buktinya saya juga bisa. Salah satu prinsip saya adalah JANGAN MAU JADI ORANG RATA-RATA. Hidup ini amanah bro. Lakukan hal yang sebaik-baiknya di hidupmu. Jangan lupa juga kepada Allah, minimal 2,5% dari waktu kita digunakan untuk Allah, sisanya untuk berjuang dan istirahat."
Kata-kata itu yang terus mengiang-ngiang di benakku.
Selain itu, kata-kata yang masih ku ingat adalah, "Mau jadi seorang yang seperti apa kita? sekolah, ujian, lulus tepat waktu, kuliah, wisuda, kerja, dapet gaji gede, menikah, punya anak, punya rumah mewah, punya mobil mahal, lalu tua, dan kemudian tutup usia. lalu? apa yang bisa dikenang setelah kita tiada? sayang sekali jika tak ada yang mengingat kita. Tak ada yang mengenang sesuatu yang bisa dikenang dari kita. JANGAN MAU JADI ORANG RATA-RATA bro. Buatlah kebaikan yang bisa membuat kita selalu dikenang. Hidup ini adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan."
Aku terdiam, berpikir. Benar sekali. Aku juga mungkin termasuk ya, orang yang disebutkan Bang Arsyil tadi. Sungguh ini suatu tamparan yang lumayan membangkitkan semangatku.
beliau juga menerapkan konsep hanya lima menit. "Ketika kemalasan menghampiri kita, gunakan konsep hanya lima menit, karena lima menit itu sangat berharga untuk melakukan sesuatu yang berguna."

Sedikit pengalamanku, aku punya bukunya yang berjudul HOPE, isinya adalah cerita-cerita tentang perjuangan orang-orang yang benar-benar mengispirasi disertai harapan mereka yang tak pernah putus kepada Tuhan semesta alam hingga Tuhan memberikan jalan-Nya.
Aku membawa buku itu saat seminar, berharap aku bisa mendapatkan tanda tangan sang penulisnya. Aku tahu pasti panitia tak kan mengijinkanku meminta tanda tangan kepada Bang Arsyil. Memang benar, backstage dijaga ketat. Aku akan mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab dan membawa bukuku saat dipanggil ke depan, ya untuk meminta tanda tangan. Itu rencanaku. Tapi, tak sesuai rencana. Aku tak ditunjuk oleh moderator, padahal aku duduk di barisan paling depan. Banyak sekali ternyata yang mengajukan pertanyaan. Aku belum beruntung. Saat itulah aku mulai menyerah, hampir kehilangan harapan. Sudahlah, mungkin aku ga bisa dapet tanda tangan bang Arsyil. Tapi sebenarnya di hatiku masih ada harapan. Kalau aku ga bisa, mungkin aku bisa minta tolong ke panitia saat Bang Arsyil sudah kembali ke backstage. Selesai sesi tanya jawab, aku cuma bisa melihat Bang Arsyil berfoto di panggung bersama para penanya, dan hadiahnya apa? yap, buku hope+tanda tangan langsung Bang Arsyil. Iri sih, aku cuma bisa memandangi buku hope milikku sambil berharap mendapatkan tanda tangan dari penulisnya. Setelah sesi foto selesai, Bang Arsyil turun dari panggung dan tak disangka sebelum menuju backstage beliau menyalami pembicara lain yang duduk di sofa di depanku dan beliau juga menyalami peserta seminar yang duduk di barisan paling depan. Bang Arsyil menyalamiku! aku tak kehilangan harapan. Aku langsung berkata "Kakak minta tanda tangan di buku ini, disini" , aku setengah berteriak sambil menunjuk halaman pertama buku itu. Bang Arsyil pun sedikit kaget. Tapi toh dia tetap mengambil pulpen dan buku yang aku berikan. Saat beliau sedang menandatangani bukuku, penonton dari belakang banyak yang maju untuk bersalaman. Panitia langsung mengiring bang Arsyil untuk cepat-cepat ke backstage. Bukuku dibawa ke backstage. Aku menuju backstage, tapi tak diperbolehkan masuk. Aku bilang, "Kak, bukuku dibawa Bang Arsyil". Kata salah seorang panitia, "Yaudah masuk aja". Aku masuk, "nanti bukunya kakak yang ambil, kamu tunggu disini.", kata kakak panitia yang lain. Aku bisa melihat bang Arsyil menuliskan sesuatu di buku hope milikku, kakak yang tadi berbicara padaku, mengambil buku itu dan memberikannya kepadaku. Aku tersenyum dan berkata, "makasi banget ya kak". Aku melihat halaman pertama buu itu, disitu tertulis:
"Never give up, terus cetak prestasi"
Tanda tangan
Andi Arsyil
Rasanya senang sekali. Mungkin itu sepenggal cerita sederhana untuk kita agar kita tak boleh kehilangan harapan. Saat kita mulai kehilangan harapan, teruslah berusaha dan jangan berhenti meminta kepada Yang Maha Kuasa, karena di bawah Kuasa-Nya lah semuanya dapat terwujudkan.

Minggu, 21 Juli 2013

Hukum Gaya Tarik


12 September 2012 Rabu
Berpikir Positif
            Hari ini aku belajar kewirausahaan dan aku menyaksikan sebuah film motivasi yang berjudul the secret. Ya, rahasia. Film itu kurang lebih memaparkan tentang apa rahasia dibalik kesuksesan. Aku baru menyadari adanya hukum gaya tarik. Hukum gaya tarik menyebutkan bahwa apa yang kita yakini, apa yang kita pikirkan akan terjadi di kemudian hari. Jika kita berfikir kita bisa, maka kita akan bisa. Tetapi, jika kita berfikir kita tidak bisa, maka kita pun akhirnya tidak akan bisa. Jika kita berfikir itu mudah, maka kita pun akan mendapat kemudahan. Jika kita berfikir itu susah, maka kita pun akan merasakan susah. Semua yang kita fikirkan akan kembali  kepada diri kita. Itulah yang dimaksud dengan gaya tarik.
            Hukum gaya tarik ini memberikan pelajaran kepadaku untuk selalu berpikir positif terhadap sesuatu. Tapi bagiku, rasanya agak sulit untuk selalu berpikir poitif, karena ada saja sesuatu yang menjadikan aku berfikir negatif dan tidak percaya diri. Entah ini dialami oleh semua orang, atau diriku sendiri. tapi lewat ini, aku akan mencoba untuk selalu berfikir positif dan menganggap semua jalan yang ada di depanku pasti akan bisa aku lewati.